PERAN TEKNOLOGI ASISTIF DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF

Berbagai jenis teknologi menawarkan dukungan yang diperlukan bagi peserta didik penyandang disabilitas untuk dapat belajar bersama dengan anak normal dalam kelas inklusif. Penggunaan teknologi asistif dapat dimanfaatkan siswa dengan disabilitas menciptakan kemandirian dan kepercayaan diri ketika belajar bersama dengan anak normal. Teknologi merupakan bagian integrasi dari banyak strategi pendidikan inklusi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Secara khusus, teknologi asistif dapat digunakan untuk mendukung peserta didik dengan berbagai kebutuhan berdasarkan atribut disabilitas yang dimiliki, seperti disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas neurologis (kognitif) dan disabilitas sensorik (Chambers, 2019). Teknologi asistif memiliki potensi besar untuk memberikan akses kepada semua peserta didik dan akses ke kurikulum (Sheehy, K., Budiyanto, Kaye, H., & Rofiah, K. 2019). Hal ini memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk terlibat dalam pembelajaran dan sebagai sarana memfasilitasi aksesibilitas.
Teknologi asistif diperlukan dalam pembelajaran ABK sebagai bagian dari adaptasi bahan instruksional (Fidan, Cihan, & Özbey, 2014). Penggunaan teknologi asistif bertujuan memajukan, memelihara, atau memberi bantuan siswa berkebutuhan khusus agar dapat mengatasi hambatan baik karena keterbatasan fisik maupun sosial-budaya (Obiakor, Bakken, & Rotatori, 2010). Teknologi asistif memiliki potensi besar dalam menyediakan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk dapat berpartisipasi dalam pendidikan (WHO, 2018). Akses pendidikan yang meningkat ditandai berkurangnya hambatan ABK untuk belajar lebih mudah dan efisien (Shaw, 2016). Teknologi asistif selain digunakan untuk mengatasi hambatan disabilitas peserta didik dengan kebutuhan khusus berpeluang menciptakan integrasi sosial melalui sikap saling toleransi dan menghargai perbedaan jika digunakan secara universal (Plos, Buisine, Aoussat, Mantelet, & Dumas, 2012).
Teknologi Asistif secara luas menjabarkan rangkaian alat, strategi, dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan tugas seseorang, dan mencakup evaluasi kebutuhan individu dengan disabilitas, evaluasi fungsional individu di lingkungan adat individu tersebut dan pemilihan, perancangan, pemasangan, penyesuaian, penerapan, pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian layanan teknologi bantuan, dan koordinasinya dengan rencana dan program pendidikan dan rehabilitasi yang ada untuk pengembangan inklusif.
Pendekatan dalam penggunaan teknologi asistif dalam pendidikan inklusif berfokus pada penggunaan teknologi untuk berlatih, dan untuk membantu dalam proses pembelajaran. Teknologi asistif melayani dalam menjembatani kesenjangan ini dengan membantu dalam praktik mendidik anak-anak di kelas yang sama, termasuk anak-anak dengan cacat fisik, mental dan perkembangan (Smith et al., 2005); membantu mereka mempelajari materi dengan cara yang dapat mereka pahami, dengan menghilangkan hambatan yang telah mencegah mereka berada di level yang sama dengan teman-teman mereka.
Integrasi teknologi yang efektif dapat membantu memberikan semua peserta didik kemampuan untuk mengakses kurikulum pendidikan umum, menawarkan kepada mereka berbagai cara untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih mudah dan mandiri dalam melakukan tugas-tugas yang sebelumnya tidak dapat mereka selesaikan, atau mengalami kesulitan besar dalam mencapai (Roberts et. al., 2008; Van, 2007); dengan demikian mengatasi hambatan fungsional dengan meningkatkan, mempertahankan, atau meningkatkan hasil belajar mereka dalam dunia yang beragam kemampuan dan harapan. Oleh karena itu integrasi teknologi yang efektif dalam pendidikan dapat membantu dalam mengatasi hambatan fungsional yang dialami oleh siswa penyandang disabilitas, memberikan mereka kesempatan belajar yang adil dan bidang yang diratakan untuk menunjukkan kemampuan diferensial mereka dengan benar, melalui penyediaan dukungan yang diperlukan dan lingkungan belajar yang sama-sama dapat diakses oleh peserta didik.
Penulis : Muhamad Ramadhan
REFERENSI
Chambers, D. (2019). Assistive technology to enhance inclusive education. In Oxford Research Encyclopedia of Education.
Fidan, A., Cihan, H., & Özbey, F. (2014). An Important Component in Successful Inclusion Practices: Instructional Adaptations. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 116, 4894–4898. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1045
Obiakor, F. E., Bakken, J. P., & Rotatori, A. F. (Eds.). (2010). Current issues and trends in special education: Research, technology, and teacher preparation. Bingley: Emerald.
Sheehy, K., Budiyanto, Kaye, H., & Rofiah, K. (2019). Indonesian teachers’ epistemological beliefs and inclusive education.Journal of Intellectual Disabilities,23(1), 39-56.
Shaw, A. (2016). Low tech tools of empowerment: Accessing curriculum through assistive technology. The Exceptional Parent, 46(6), 40–42.
WHO. (2018). Assistive technology. Retrieved February 13, 2021, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/assistive-technology Penulis : Muhamad Ramadhan
Share It On: