Pusat Unggulan Iptek Disability Innovation Center (PUI-DIC) sosialisasikan produk Teknologi asistif dalam forum Internasional
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/puid/thumbnail/6d815764-c938-4db5-a53e-ae909471318d.jpg)
SURABAYA—Pusat Unggulan Iptek Disability Innovation Center
(PUI-DIC) mensosialisasikan produk inovasi dalam forum internasional SEAMEO SEN
(Southeast Asian Ministers of Education Organization for Special Educational
Needs) di Melaka, Malaysia, pada 9–12 Desember 2024.
Ketua Disability Innovation Center (DIC)
UNESA, Budiyanto mengatakan bahwa keterlibatan Disability Innovation Center
(DIC) UNESA bertajuk 'Benchmarking dan Hilirisasi Produk PUI DIC UNESA ke
SEAMEO SEN' ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi dalam mendukung
pendidikan inklusif di Asia Tenggara. Beliau menambahkan, agenda UNESA dalam
forum internasional ini merupakan realisasi dari program kerja sama dengan
SEAMEO SEN yang terjalin sejak 2015. Puncaknya pada 2019 saat UNESA menjadi
tuan rumah konferensi pendidikan khusus dan SEAMEO SEN sebagai co-host. "Kerja sama ini juga mempersiapkan
pelaksanaan symposium internasional Disability Innovation Center yang akan
diselenggarakan Januari 2025 mendatang. " ucapnya.
SEAMEO SEN merupakan organisasi regional di bawah SEAMEO yang
berfokus pada pendidikan untuk individu berkebutuhan khusus. “Keberadaan SEAMEO
sebagai NGO regional Asia Tenggara memberikan peluang luas untuk
mendiseminasikan inovasi pendidikan UNESA ke skala internasional. Partisipasi
UNESA ini tidak hanya mengenalkan, tetapi juga menyebarluaskan dampak dari
inovasi UNESA,” ucapnya.
Kasubdit Pusat Unggulan Iptek Disabilitas, Wagino menjelaskan produk unggulan yang ditampilkan kampus ‘Rumah Para Juara’ dalam forum itu di antaranya Fun Big Book Signalong Indonesia. Buku cerita ini menggunakan isyarat manual (Signalong) untuk menyoroti kata kunci dalam kalimat lisan, mendukung pembelajaran inklusif.
“Fun Big Book terdiri dari dua tema utama, yaitu “Diriku”
(dengan judul Identitas Keluarga, Ciri-Ciri, dan Panca Indra) serta Disaster
Risk Reduction Education (DRRE) dengan tema bencana alam seperti banjir, gempa
bumi, dan gunung meletus,” ucapnya.
Produk lain yang tidak kalah menarik serta dipamerkan pada event
tersebut yaitu Quran Recitation VR (QVR). Aplikasi berbasis virtual reality ini
untuk memfasilitasi pengajaran bacaan Al-Qur'an, tata cara salat, dan wudhu
untuk penyandang disabilitas rungu. QVR dilengkapi animasi visual untuk
membantu pengguna memahami gerakan dengan lebih baik. Selanjutnya, produk VR
Bina Gerak, Program virtual reality ini dirancang untuk melatih keterampilan
motorik anak dengan cerebral palsy, khususnya spastik diplegia. “Program ini
dapat diakses dengan alat sederhana dan dilengkapi fitur kontrol untuk
memudahkan orang tua atau guru,” jelas guru besar disabilitas itu.
Tim Disability Innovation Center (DIC)
UNESA, Wulan Patria Saroinsong menuturkan, Kamus Signalong Indonesia juga
diperkenalkan dalam SEAMEO SEN. Produk ini berbentuk sebuah sistem komunikasi
berbasis isyarat kata kunci yang diadaptasi dari Signalong United Kingdom. Kamus
ini mendukung pengembangan sekolah inklusi di Indonesia dengan mempermudah
individu mempelajari keterampilan bahasa dan komunikasi.
“Diseminasi produk-produk ini menunjukkan komitmen UNESA dalam
memperkuat pendidikan inklusif sekaligus mendukung pengembangan komunitas
disabilitas di tingkat regional dan global,” ucapnya.[*]
Share It On: