11 April 2023, Memperingati hari Kelahiran Jacob Rodrigues Pereine
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/puid/thumbnail/76fb1c11-baee-4c44-a4be-b07d6516c615.png)
Memperingati hari Kelahiran Jacob Rodrigues Pereine, berperan mengembangkan bentuk awal bahasa isyarat dan komunikasi bagi tunarun
Bahasa isyarat adalah sebuah
bentuk komunikasi yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan gerakan
tubuh untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata lisan. Bahasa
isyarat telah digunakan oleh berbagai komunitas di seluruh dunia, terutama oleh
orang-orang dengan gangguan pendengaran. Namun, sejarah bahasa isyarat ini
memiliki kisah panjang dan menarik. Artikel ini akan mengulik sejarah awal dari
bahasa isyarat dunia, mengungkap bagaimana bentuk awal bahasa isyarat muncul
dan berkembang di berbagai wilayah.
Sejak zaman kuno, masyarakat
pribumi di berbagai benua telah menggunakan bentuk bahasa isyarat untuk
berkomunikasi. Suku-suku di Afrika, Amerika, Asia, dan Oseania telah mengembangkan
sistem bahasa isyarat mereka sendiri untuk berkomunikasi di dalam kelompok
mereka. Bahasa isyarat di masyarakat pribumi ini berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari, seperti berburu, bertani, dan berkomunikasi dengan
anggota kelompok yang berada di jarak jauh.
Selain masyarakat pribumi, bahasa
isyarat juga digunakan dalam lingkungan militer dan diplomatik di berbagai
negara. Selama perang, tentara sering menggunakan kode isyarat untuk
berkomunikasi di medan tempur, terutama ketika situasi memerlukan kerahasiaan.
Di ranah diplomatik, bahasa isyarat juga digunakan sebagai sarana komunikasi
antara perwakilan negara yang berbeda bahasa.
Salah satu tokoh pengembang
bentuk Bahasa isyarat bagi anak Tunarungu adalah Jacob Rodrigues Pereira
(1715-1780). Pereira adalah seorang pendidik tunarungu dan ahli bahasa isyarat
yang terkenal. Ia lahir di Lisbon, Portugal, pada tahun 1715 dalam keluarga
Yahudi Marrano yang menganut agama Yahudi secara rahasia untuk menghindari
penganiayaan oleh Inquisisi Spanyol dan Portugal.
Pereira merupakan salah satu
tokoh penting dalam sejarah pengembangan pendidikan dan bahasa isyarat untuk
orang-orang tunarungu. Ia sendiri adalah seorang tunarungu dan juga memiliki
beberapa keluarga yang mengalami gangguan pendengaran, yang menjadi salah satu
alasan dia tertarik untuk membantu orang-orang dengan kondisi serupa.
Pada usia 21 tahun, Pereira
mengembangkan metode pendidikan untuk anak-anak tunarungu berdasarkan
pendekatan visual. Metode ini melibatkan penggunaan gerakan tangan, mimik wajah,
dan ekspresi tubuh untuk menyampaikan pesan dan komunikasi. Konsepnya yang
inovatif menggabungkan bahasa isyarat dengan gambar, tulisan, dan lip reading
(membaca gerakan bibir) untuk membantu tunarungu memahami bahasa dan
berkomunikasi dengan lebih efektif. Pereira berhasil membuka sekolah pertama
untuk tunarungu di Paris pada tahun 1750, yang dikenal dengan nama
"Institut National des Jeunes Sourds de Paris" (Institut Nasional
untuk Anak-anak Tunarungu di Paris). Sekolah ini menjadi cikal bakal dari
institusi pendidikan tunarungu di Prancis.
Bahasa Isyarat di Berbagai Negara
Bahasa Isyarat Amerika
Bahasa isyarat Amerika (American
Sign Language/ASL) adalah salah satu bahasa isyarat paling terkenal dan paling
banyak digunakan di dunia. ASL dikembangkan pada awal abad ke-19 oleh Thomas
Hopkins Gallaudet, seorang pendidik dari Amerika Serikat, dan Laurent Clerc,
seorang tunarungu dari Prancis. ASL memiliki sistem gramatikal yang kompleks
dan kaya ekspresi, dan saat ini digunakan oleh jutaan orang di Amerika Utara.
Bahasa Isyarat Britania
Bahasa isyarat Britania (British
Sign Language/BSL) merupakan bentuk bahasa isyarat yang digunakan di Inggris
dan beberapa wilayah lain di Britania Raya. BSL berkembang secara terpisah dari
ASL dan memiliki aturan tata bahasa dan kosakata yang berbeda.
Bahasa Isyarat Jepang
Bahasa isyarat Jepang (Japanese
Sign Language/JSN) adalah bentuk bahasa isyarat yang digunakan di Jepang.
Meskipun awalnya banyak dipengaruhi oleh ASL, JSN telah berkembang menjadi
bahasa isyarat yang unik dan memiliki variasi regional di berbagai wilayah
Jepang.
Dampak dan Perkembangan Masa Depan
Seiring dengan perkembangan
teknologi dan penyebaran informasi yang semakin luas, bahasa isyarat menjadi
semakin diakui dan diterima oleh masyarakat global. Organisasi internasional
seperti World Federation of the Deaf (WFD) berperan dalam mempromosikan
pengakuan dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas dan pengguna bahasa
isyarat. Di berbagai negara, pendidikan bahasa isyarat semakin diperluas dan
bahkan diakui sebagai bahasa kedua yang sah.
Masa depan bahasa isyarat sangat
menjanjikan dengan adanya teknologi komunikasi yang terus berkembang, seperti
pengenalan bahasa isyarat oleh sistem kecerdasan buatan dan aplikasi yang
memfasilitasi komunikasi antara pengguna bahasa isyarat dan non-penyandang
disabilitas. Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya penggunaan bahasa
isyarat, semakin besar kesempatan bagi masyarakat dunia untuk memiliki
komunikasi yang lebih inklusif dan memahami keberagaman budaya.
Daftar Pustaka
- Lane, H., Hoffmeister, R.,
& Bahan, B. (1996). A Journey into the Deaf-World. DawnSignPress.
- Prasithrathsint, A. (2009).
History of the Deaf in Thailand. In Van Cleve, J. V., Crouch, B. A., &
Schuyler, J. V. (Eds.), Deaf History Unveiled: Interpretations from the New
Scholarship (pp. 69-100). Gallaudet University Press.
- Padden, C., & Humphries, T.
(2005). Inside Deaf Culture. Harvard University Press.
- World Federation of the Deaf.
(2019). About WFD. Retrieved from https://wfdeaf.org/about-wfd/
- Gallagher, C. R. (2015).
American Sign Language: A Look at Its History, Structure, and Community. Sign
Media, Inc.
- Senghas, A., Kita, S., &
Özyürek, A. (2004). Children Creating Core Properties of Language: Evidence
from an Emerging Sign Language in Nicaragua. Science, 305(5691), 1779-1782.
Share It On: