24 April 2023, Memperingati Hari Kelahiran Jean Marc-gaspard Itard

Mengenal Stimulasi Sonsori dan pentingnya bagi dewasa Tunangrahita Berat
Tunagrahita berat merupakan
kondisi intelektual yang mempengaruhi sekitar 1-2% dari populasi. Orang dengan
tunagrahita berat mengalami tantangan dalam berkomunikasi, berpikir abstrak,
dan memahami konsep-konsep kompleks. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan membentuk
hubungan sosial yang kuat. Stimulasi sensori adalah pendekatan yang berpotensi
kuat untuk membantu meningkatkan kehidupan dewasa tunagrahita berat.
Stimulasi sonsori adalah proses
merangasng indera manusia dengan menggunakan berbagai jenis rangasangan untuk
stimulasi. Melibatkan pemberian rangasangan secara sengaja dan terencana untuk
merngsang panca indra seseorang, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman dan perasa.
Stimulasi sensori melibatkan
penggunaan beragam rangsangan untuk mengaktifkan dan merangsang indera manusia.
Stimulasi sensori bagi
tuangrahita dewasa di gagas oleh Jean Marc Gaspard Itard (1774-1838) adalah
seorang dokter dan pendidik Prancis yang terkenal karena kontribusinya dalam
bidang pendidikan khusus, terutama dalam pendidikan anak-anak dengan kecacatan
atau gangguan perkembangan, termasuk tunagrahita dan tuli. Pria kelahiran
prancis pada tahun 1774, awalnya berlatih sebagai dokter di Paris, tetapi pada
tahun 1800, ia menjadi tertarik pada pendidikan anak-anak yang mengalami
gangguan perkembangan dan disabilitas.
Bagi dewasa tunagrahita berat,
stimulasi sensori dapat memiliki manfaat yang signifikan:
a. Peningkatan Perkembangan
Kognitif
Stimulasi sensori dapat membantu
meningkatkan perkembangan kognitif mereka dengan merangsang berbagai area otak.
Melalui rangsangan sensori yang tepat, seperti permainan interaktif atau musik,
dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif seperti perhatian,
konsentrasi, dan pemecahan masalah.
b. Pengembangan Kemampuan Motorik
Dewasa tunagrahita berat
seringkali mengalami kesulitan dalam koordinasi motorik mereka. Stimulasi
sensori yang tepat dapat membantu memperbaiki keterampilan motorik halus dan
kasar mereka, memfasilitasi kemandirian dalam melakukan tugas sehari-hari.
c. Regulasi Emosi
Stimulasi sensori dapat
mempengaruhi regulasi emosi, membantu mengurangi stres dan kecemasan. Rangsangan
sensori seperti terapi aromaterapi atau sentuhan lembut dapat membantu
menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.
d. Peningkatan Interaksi Sosial
Stimulasi sensori juga dapat
meningkatkan keterlibatan sosial. Ketika dewasa tunagrahita berat merasakan
perasaan senang dan nyaman dari rangsangan sensori positif, mereka cenderung
lebih terbuka untuk berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa pendekatan stimulasi
sensori yang efektif untuk dewasa tunagrahita berat meliputi:
a.
Terapi Musik
Musik memiliki daya tarik
universal dan dapat menjadi alat yang kuat dalam merangsang sensori. Melalui
musik, mereka dapat meningkatkan koordinasi motorik, meningkatkan bahasa
verbal, dan meredakan stres.
b. Terapi Seni
Aktivitas seni, seperti melukis
atau membuat kerajinan tangan, dapat memberikan stimulasi sensori yang menarik.
Hal ini juga dapat membantu mereka mengekspresikan perasaan dan emosi yang
sulit untuk diungkapkan melalui kata-kata.
c. Terapi Aromaterapi
Aromaterapi melibatkan penggunaan
minyak esensial alami untuk merangsang indera penciuman. Beberapa aroma
tertentu dapat membantu menenangkan dan menenangkan pikiran, membantu dalam
regulasi emosi.
d. Terapi Hewan
Interaksi dengan hewan peliharaan
atau terapi hewan dapat memberikan rangsangan sensori positif dan meningkatkan
interaksi sosial.
Srimulus Sensori memang berpengaruh bersar
terhadapap perkembangan seorang individu disabilitas,utamanya bagi disabilitas
tungrahita berat. dengan mengimplementasikan pendekatan stimulasi sensori dalam
perawatan dan pendidikan dewasa tunagrahita berat harapannya dapat membantu
mereka mencapai potensi penuh mereka dan hidup secara mandiri.
Daftar Pustaka:
1. Fisher, A. G. (2014).
Occupational therapy intervention for adults with intellectual disabilities.
American Journal of Occupational Therapy, 68(6), 659-667.
2. Hwang, A. W., & Yun, H. J.
(2018). The effect of music therapy on cognitive functioning among adults with
intellectual disabilities: A systematic review and meta-analysis. Frontiers in
Psychology, 9, 1336.
3. Joshi, M., Garbha, S., &
Joshi, P. (2017). Effect of art therapy on emotional intelligence and adaptive
behaviour in intellectual disability. Indian Journal of Positive Psychology,
8(1), 68-70.
4. Komori, T., Fujiwara, T.,
& Okuyama, S. (2016). Aromatherapy: Evidence for sedative effects of the
essential oil of lavender after inhalation. Journal of Alternative and
Complementary Medicine, 22(11), 917-921.
5. Mancuso, R. A. (2018).
Animal-assisted therapy for individuals with autism and other developmental
disabilities: A systematic review. Journal of Autism and Developmental
Disorders, 48(4), 1128-1145.
Share It On: