27 Juni 2022, Memperingati Hari Kelahiran Hellen Keller
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/puid/thumbnail/fec0277e-5572-4047-b246-956f0b31c1e8.png)
KISAH
MENEMBUS TERANG DAN KEGELAPAN HELLEN KELLER
Helen
Keller, merupakan seorang aktivis sosial dari Amerika yang merupakan seorang
dengan tekad baja yang luar biasa. Bukan saja ia berhasil menyelesaikan studi
universitasnya namun juga karena fasihnya dalam berbahas asing sampa menguasai
lima bahasa serta menulis 14 karya klasik. Di lahirkan di Tuscumbia, Alabama,
27 Juni 1880. Helen Keller dilahirkan sebagai anak perempuan yang sehat dan
aktif. Namun demam tinggi saat usianya satu tahun membuatnya kehilangan
penglihatan dan pendengarannya. Semenjak itu ia jatuh kedalam dunia kegelapan
dan kesunyian. Demikianlah, ia telah kehilangan kemampuan berbicaranya dan tak
dapat mengekspresikan perasaannya. Keller (sebutan Helen Keller) terus berusaha
untuk berbicara, namun tak seorang pun dapat memahaminya termasuk orang tuanya
sendiri. Hal ini membuat nya sering mengamuk dengan membuang semua benda-benda
yang ada di sekitarnya. Orang tuanya terutama sang ibu sangat sedih melihat
penderitaan puteri mereka. Kepedihan dan penderitaan Keller benar-benar tak
terucapkan. Sekeras apapun ia berusaha, ia tak dapat membebaskan dirinya dari
dunianya yang gelap. Ketika berusia tujuh tahun, orang tuanya merekrut seorang
guru yang dapat membimbingnya yang bernama Anne Sullivan. Pembimbingnya ini pernah mengalami hal yang
serupa dengan Helen Keller saat ia berusia 14 tahun. Lalu Anne bersekolah di
sekolah khusus orang cacat. Anne yang awalnya buta mendapatkan penglihatannya
kembali setelah menjalani operasi. Pengalaman itu memicunya untuk giat belajar
dan menjadi guru yang sangat baik.
Sullivan kemudian mengajari Keller
huruf braile (huruf untuk orang tuna netra). Keller mulai membaca buku seperti
Snow White and the seven Dwarf dan Little Ugly Duckling dengan sistem braile.
Secara bertahap Hellen mulai mengenal dunia luar. Helen Keller kemudian
bersekolah di sekolah luar biasa. Disana ia belajar menggunakan bahasa isyarat
untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Dengan jarinya ia mempelajari
berbagai topik seperti matematika, Geografi, Sejarah, Biologi dan juga belajar
bahasa asing. eller sering menghabiskan waktunya belajar di perpustakaan
sekolah untuk lebih mengasah pengetahuannya. Helen Keller memiliki satu lagi
keinginan yang belum terwujud yaitu ia ingin bisa bicara. Helen tidak bisu
hanya saja karena sejak kecil ia sudah tak bisa mendengar dan melihat maka ia
juga tak bisa menirukan suara orang. Keller berusaha sangat keras untuk
menghasilakan suara yang tepat.Sering ia sampai berkeringat hanya berupaya
menghasilkan suara yang tepat walau untuk kata yang sederhana sekalipun.
Dirumah Keller meminta Sullivan berlatih bersamanya. Setelah melalui proses yang
sulit dan panjang akhirnya Helen bisa berbicara juga. Keller kemudian belajar
bahasa Perancis, Jerman , Latin dan bahasa asing lainnya. Helen kemudian
mengungkapkan keinginannya untuk belajar di universitas. Keller kemudian
diterima di universitas yang diinginkannya. Selama masa kuliah Sullivan
menemaninya duduk disampingnya guna menuliskan mata kuliahnya ditelapak tangan
Keller. Sepulang kuliah, Keller menghabiskan waktunya untuk mengetik pelajaran
yang didapatnya di kuliahan tadi dengan mesin ketik braile. Karena kegigihannya
Keller akhirnya berhasil lulus universitas dan merupakan lulusan bisu-tuli
pertama di dunia.
Share It On: