UNESA Luncurkan Matric Aksesibelitas Untuk Disabilitas di Kampus Pertama Di Indonesia, Disability Inclusion Metric

"Universitas
Negeri Surabaya (UNESA) telah mengembangkan Unesa Disability Inclusion Metric
(UDIM), suatu parameter universal yang menilai tingkat aksesibilitas penyandang
disabilitas di lembaga atau organisasi. Pengembangan UDIM mencapai tahap focus
group discussion (FGD) bersama dengan para ahli, pengguna, dan mitra dari dalam
dan luar negeri, yang berlangsung secara hybrid pada Kamis, 16 Juni 2022.
Prof.
Dr. Budiyanto, M.Pd., selaku Kepala Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD)
UNESA, menjelaskan bahwa diskusi tersebut difokuskan pada penyusunan indikator.
Tujuan dari pengembangan UDIM ini adalah untuk menyediakan indikator yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas inklusi disabilitas di
berbagai organisasi. UDIM diharapkan dapat menjadi alat evaluasi untuk mengukur
tingkat kualitas inklusi disabilitas dalam suatu lembaga.
Prof.
Budiyanto menyatakan bahwa UDIM mendapatkan apresiasi dari beberapa ahli luar
negeri, termasuk Prof. David Evans, Professor of Special and Inclusive
Education di University of Sydney-Australia, dan Prof. Kieron Sheehy, Professor
of Education di The Open University. Keduanya memberikan dukungan terhadap
rancangan indikator UDIM sehingga bisa menjadi acuan universal bagi seluruh
organisasi dan lembaga di seluruh dunia.
Dr.
Sujarwanto, M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama,
menyampaikan bahwa pengembangan UDIM merupakan bagian dari komitmen UNESA dalam
menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas, baik di
Indonesia maupun dunia. UNESA telah berkomitmen dalam berbagai upaya
pemberdayaan disabilitas, termasuk merancang aplikasi untuk membantu angkatan
kerja disabilitas dalam mencari pekerjaan serta mengembangkan kamus bahasa
isyarat Signalong Indonesia bersama pakar luar negeri.
UDIM merupakan metric inklusi disabilitas pertama di Indonesia dan menjadi acuan organisasi di tingkat global. Diskusi tentang UDIM ini merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis ke-58 UNESA dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Komite Nasional Disabilitas, Dinas Pendidikan Jawa Timur, Pusat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya, Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia Jawa Timur, serta mitra lainnya dari dalam dan luar negeri."
-NG
Share It On: