KIERON SHEEHY: MENDORONG KEMAJUAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI INDONESIA

Surabaya, 14 Juni 2024 - Universitas Negeri Surabaya (UNESA) baru saja menyelenggarakan kuliah umum inspiratif tentang praktik terbaik dalam pendidikan inklusif. Acara ini menghadirkan Profesor Kieron Sheehy, seorang ahli pendidikan terkemuka, yang berbicara tentang pentingnya pendidikan inklusif dalam konteks global serta penerapannya di Indonesia.
Mengapa Pendidikan Inklusif Penting?
Dalam presentasinya, Profesor Sheehy menekankan bahwa pendidikan inklusif adalah gerakan global yang bertujuan memastikan semua anak, tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, emosional, sosial, atau linguistik, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Deklarasi Salamanca menjadi dasar utama yang mendukung perspektif hak asasi manusia dalam pendidikan, yang juga menegaskan pentingnya inklusi dalam pendidikan.
NCSE
Profesor Sheehy membahas hasil studi oleh National Council for Special Education (NCSE) yang melibatkan tinjauan kebijakan di lima puluh lima administrasi di lima puluh negara. Studi ini menemukan bahwa model tradisional penyediaan pendidikan khusus masih dominan di banyak negara, menunjukkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai inklusi penuh.
Signalong Indonesia
Salah satu sorotan utama dari presentasi Profesor Sheehy adalah pengembangan Signalong Indonesia, sebuah sistem tanda kata kunci yang didasarkan pada budaya, kurikulum, dan pedagogi Indonesia. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan komunikasi dan keterlibatan sosial di kelas-kelas inklusif. Penelitian menunjukkan bahwa Signalong Indonesia telah digunakan di berbagai lokasi di Jawa, Bali, dan Riau, dengan mayoritas pengguna melaporkan peningkatan signifikan dalam pendidikan dan inklusi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Pembelajaran dari Negara Lain
Profesor Sheehy juga membagikan wawasan dari praktik pendidikan inklusif di negara-negara seperti Italia, Norwegia, dan Jepang. Negara-negara ini menunjukkan berbagai model penempatan sekolah dan dukungan yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia. Sistem mereka menunjukkan adanya hubungan antara penilaian, penempatan, dan pendekatan pengajaran tertentu yang dapat diterapkan di Indonesia untuk memperkuat pendidikan inklusif.
Menuju Pendidikan Inklusif yang Lebih Baik
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta berkesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang tantangan dan solusi dalam menerapkan pendidikan inklusif. Harapannya, melalui pengembangan praktik seperti Signalong Indonesia, pendidikan inklusif di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi semua siswa, menjadikan langkah ini sebagai awal menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif di masa depan.
Share It On: